Stop Bullying di Sekolah
Haii kali ini kita akan membahas mengenai larangan membully teman di sekolah. Bullying merupakan suatu kejadian yang seringkali tidak terhindarkan terutama di sekolah. Bullying
adalah penggunaan kekuasaan atau kekuatan untuk menyakiti seseorang
atau sekelompok, suatu perilaku mengancam, menindas dan membuat perasaan
orang lain tidak nyaman. Meskipun kata seseorang yang kerap di panggil Handi mengatakan bahwa " orang yang sering dibully maka derajatnya ditinggikan oleh AllahSWT" namun kita harus menghentikan tidakan tersebut, karena terpandang buruk di mata. Seseorang yang bisa dikatakan menjadi
korban apabila dia diperlakukan negatif (secara sengaja membuat luka
atau ketidak nyamanan melalui kontak fisik, melalui perkataan atau
dengan cara lain) dengan jangka waktu sekali atau berkali-kali bahkan
sering atau menjadi sebuah pola oleh seseorang atau lebih.
Di sekolah yang menurut
para orang tua adalah tempat yang paling aman untuk anaknya kini perlu
dipertanyakan lagi. Mengapa demikian? Kasus bullying yang lagi menjamur
di masyarakat kini mulai membidik lingkugan sekolah. Peran orang tua dan
guru sangat penting dalam mengantisipasi atau mencegah peristiwa ini.
Apalagi sifat anak-anak yang cenderung tertutup, menuntut orang tua
lebih peka dengan setiap hal yang terjadi terhadap mereka.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/niabatul_ulya_mufidah/stop-bullying-di-sekolah_54f34766745513972b6c6eed
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/niabatul_ulya_mufidah/stop-bullying-di-sekolah_54f34766745513972b6c6eed
Di sekolah yang menurut
para orang tua adalah tempat yang paling aman untuk anaknya kini perlu
dipertanyakan lagi. Mengapa demikian? Kasus bullying yang lagi menjamur
di masyarakat kini mulai membidik lingkugan sekolah. Peran orang tua dan
guru sangat penting dalam mengantisipasi atau mencegah peristiwa ini.
Apalagi sifat anak-anak yang cenderung tertutup, menuntut orang tua
lebih peka dengan setiap hal yang terjadi terhadap mereka.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/niabatul_ulya_mufidah/stop-bullying-di-sekolah_54f34766745513972b6c6eed
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/niabatul_ulya_mufidah/stop-bullying-di-sekolah_54f34766745513972b6c6eed
Mengapa Anak-anak Melakukan Bullying?
Biasanya pelaku memulai bullying
di sekolah pada usia muda, dengan melakukan teror pada anak laki-laki
dan perempuan secara emosional atau intimidasi psikologis. Anak
mengganggu karena berbagai alasan. Biasanya karena mencari perhatian
dari teman sebaya dan orang tua mereka, atau juga karena merasa penting
dan merasa memegang kendali. Banyak juga bullying di sekolah dipacu
karena meniru tindakan orang dewasa atau program televisi.
Efek dari Bullying di Sekolah
Penindasan memiliki efek jangka panjang pada korban dan si penindas itu sendiri. Untuk korban, perlakuan itu merampas rasa percaya diri mereka. Untuk pelaku bullying, efeknya adalah menjadi kebiasaan dan kenikmatan untuk meningkatkan ego mereka.
Ketakutan dan trauma emosional yang diderita si korban dapat memicu kecenderungan untuk putus sekolah. Beberapa anak-anak yang terbiasa melakukan bullying di sekolah akhirnya dapat menjadi orang dewasa yang kejam atau penjahat.
Apa yang Perlu Diperhatikan…
Korban tidak akan mengeluh karena takut menerima reaksi dari si pengganggu. Namun, mereka biasanya menunjukkan beberapa gejala seperti di bawah ini:
1. kesulitan tidur
2. kesulitan menaruh perhatian di kelas atau kegiatan apapun
3. sering membuat alasan untuk bolos sekolah
4. tiba-tiba menjauhkan diri dari aktivitas yang disukai sebelumnya seperti naik bus sekolah atau mengunjungi tempat bermain
5. tampak gelisah, lesu dan putus asa terus-menerus
Bagaimana melindungi anak Anda dari bullying?
1. Mencari bantuan sekolah
Dengan
meningkatnya jumlah kekerasan di sekolah baru-baru ini, sangatlah
penting bagi kita untuk menanggapi kekhawatiran anak dengan serius.
Selidikilah apakah bullying yang diterima masih dalam batas wajar, atau Anda harus membahasnya dengan guru.
2. Bicara pada pelaku bullying
Di balik tindakan berani mereka, para penindas pada dasarnya pengecut. Mereka bertindak jahat dan menjatuhkan orang lain untuk menutupi ketidak-amanan mereka sendiri dan kurangnya rasa percaya diri. Bullying mudah dijinakkan ketika kekuasaan dan kontrol diambil.
3. Berdayakan anak Anda
Berdiskusi dengan anak Anda untuk mengatasi bullying
yang tidak terlalu parah. Misalnya, abaikan ejekan atau gangguan non
fisik. Contoh lainnya adalah bersahabat dengan semua orang lain sehingga
ketika si penindas mulai beraksi, anak Anda memiliki teman-teman yang
membantu atau membelanya.
4. Bicara tentang pengalaman Anda sendiri
Ceritakan pengalaman Anda sendiri di sekolah kepada anak. Ini akan membantu anak tahu bahwa dia tidak sendirian dalam situasi seperti itu.
5. Bentuk persahabatan di luar sekolah.
Upayakan
anak-anak terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler seperti kursus,
kegiatan keagamaan, pramuka, dan lainnya di mana mereka bisa menciptakan
kelompok sosial lain dan belajar keterampilan baru. Ini akan
membiasakan anak untuk bersosialisasi dan lebih dapat menghadapi situasi
yang tidak menyenangkan.
6. Terus memberi perhatian dan memantau keadaan anak Anda dan si penindas.
Jika keadaan tidak membaik, hubungi pihak berwenang yang relevan dan dapatkan penyelesaian terhadap masalahnya.
Di sekolah yang menurut
para orang tua adalah tempat yang paling aman untuk anaknya kini perlu
dipertanyakan lagi. Mengapa demikian? Kasus bullying yang lagi menjamur
di masyarakat kini mulai membidik lingkugan sekolah. Peran orang tua dan
guru sangat penting dalam mengantisipasi atau mencegah peristiwa ini.
Apalagi sifat anak-anak yang cenderung tertutup, menuntut orang tua
lebih peka dengan setiap hal yang terjadi terhadap mereka.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/niabatul_ulya_mufidah/stop-bullying-di-sekolah_54f34766745513972b6c6eed
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/niabatul_ulya_mufidah/stop-bullying-di-sekolah_54f34766745513972b6c6eed
Di sekolah yang menurut
para orang tua adalah tempat yang paling aman untuk anaknya kini perlu
dipertanyakan lagi. Mengapa demikian? Kasus bullying yang lagi menjamur
di masyarakat kini mulai membidik lingkugan sekolah. Peran orang tua dan
guru sangat penting dalam mengantisipasi atau mencegah peristiwa ini.
Apalagi sifat anak-anak yang cenderung tertutup, menuntut orang tua
lebih peka dengan setiap hal yang terjadi terhadap mereka.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/niabatul_ulya_mufidah/stop-bullying-di-sekolah_54f34766745513972b6c6eed
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/niabatul_ulya_mufidah/stop-bullying-di-sekolah_54f34766745513972b6c6eed
04.58
Share:
0 komentar: